• About Us
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact
Blognya-mangobray
  • Elektro Teknik
  • Informatika
    • Internet
    • Komputer
    • Apa itu Informatika?
  • Tutorial Blog
    • Design Template
    • Tips Blogging
    • Apa Itu Blog ?
  • Usaha Dan Bisnis
    • Tips Wirausaha
    • Tips Bisnis
  • Site Maps
Home » Dasar - Dasar Elektro Teknik » Hukum-hukum Kirchhoff dan Pengukuran Arus, Tegangan, dan Resistansi

Hukum-hukum Kirchhoff dan Pengukuran Arus, Tegangan, dan Resistansi

Posted by Blognya-mangobray
Add Comment
Dasar - Dasar Elektro Teknik
Senin, 25 Agustus 2014

Hukum-hukum kirchhoff dan pengukuran arus, tegangan, dan resistansi. -

    Rangkaian listrik adalah gabungan elemen-elemen dimana terdapat paling sedikit satu anyaman. Umumnya, rangkaian mengandung beberapa simpal dan simpul dan dieksitasikan oleh satu atau lebih sumber. " Tanggapan " adalah arus atau tegangan dalam salah satu elemen rangkaian. Sebagai kaidah, maka kuantitas-kuantitas yang diketahui adalah nilai-nilai elemen. Kuantitas-kuantitas yang tak diketahui termasuk tegangan melalui sumber-sumber arus; arus-arus dalam sumber-sumber teganga; arus dan tegangan yang diasosiasikan dengan resistansi, kapasitans, dan induktans dalam rangkaian tersebut.
    Alat yang tersedia untuk menentukan kuantitas yang tak diketahui adalah persamaan hukum Kirchhoff ( KCL ), persamaan hukum tegangan kirchhoff ( KVL ), dan hubungan elemen volt-ampere ( atau yang sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya sebagai Ohm ). Bila dipakaikan kepada rangkaian yang dibentuk dari elemen-elemen, maka hubungan-hubungan ini akan menimbulkan sebuah sistem persamaan yang linear. Dalam sebuah sistem persamaan linear, maka variabel ( yang tak diketahui ) hanya muncul sampai pangkat pertama sehingga tanggapan tegangan dan tanggapan arus yang dihasilkan adalah fungsi linear dari masing-masing eksitasi. Sifat ini, yang dikenal sebagai prinsip superposisi ( principle of superposition ), adalah sifat fundamental dari sistem-sistem linear. Semua ketiga macam persamaan digunakan secara serempak untuk memecahkan soal rangkaian. Dalam bagian ini, persamaan-persamaan ini dikembangkan untuk beberapa rangkaian sederhana yang merupakan model instrumen dasar yang digunakan untuk mengukur arus, tegangan, dan resistansi.
    Galvanometer D'Arsonval adalah instrumen penunjuk yang utama yang juga digunakan untuk mengukur arus searah dan tegangan searah. Representasi skematis dari pergerakan alat pengukur sebuah instrumen D'Arsonval diperlihatkan dalam Gambar 2-1 dibawah ini.
Representasi pergerakan D'Arsonval
Gambar 2-1. Representasi pergerakan D'Arsonval.
Koil kawat ditempatkan begitu rupa sehingga bebas berotasi dalam medan magnet permanen. Bila arus terdapat dalam koil, maka sebuah momen kakas dihasilkan yang menyebabkan penyimpangan jarum penunjuk yang kedudukan resultannya adalah berbanding langsung dengan arus ( dc ) rata-rata dalam koil tersebut. Secara khas, maka nilai-nilai arus yang diperlukan untuk mempengaruhi simpangan skala penuh dalam koil-koil kawat halus yang digunakan terletak dalam jangkauan dari 10 μA sampai  1mA. Supaya beguna dalam mengukur variasi lebar nilai arus dan nilai tegangan yang dijumpai dalam praktek, maka galvanometer tersebut haruslah ditambahi dengan elemen rangkaian tambahan. Modifikasi rangkaian ini menghasilkan ammeter untuk mengukur arus dan voltmeter untuk menunjukkan tegangan.
    Sebuah ammeter yang mampu menunjukkan arus skala penuh lebih dari arus koil digambarkan dalam Gambar 2-2 dibawah ini.
Diagram rangkaian sebuah emmeter
Gambar 2-2. Diagram rangkaian sebuah emmeter.
Seperti yang diperlihatkan dalam gambar diatas, maka sebuah resistansi  RS , yang dinamakan pirau ( shunt ), ditempatkan melalui pergerakan pengukur  RM .
Arus  IO  dan arus  IMO   berturut-turut adalah arus ammeter skala penuh dan arus koil skala penuh. Tujuan penggunaan pirau adalah untuk mengizinkan kebanyakan arus tersebut lewat melalui pirau sehingga arus ammeter IO  yang tertentu akan menghasilkan sebuah arus koil   IMO . Pemilihan nilai  RS   harus didasarkan pada arus  IO  dan pada ciri-ciri pergerakan pengukur. Pemakaian hukum arus di simpul  a   adalah  :
( 2-1 )
( 2-1 )
Persamaan KLV, yang bermula di  a  dan menjalani simpal dalam arah perputaran jarum jam, adalah :
( 2-2 )
( 2-2 )
Bila kita menggunakan hukum Ohm, maka ;
( 2-3 )
( 2-3 )
Dengan memecahkan Persamaan ( 2-1 ) untuk IS  dan dengan menggunakan gabungan Persamaan ( 2-2 ) dan Persamaan ( 2-3 ), maka nilai RS menjadi :
( 2-4 )
( 2-4 )
Persamaan ( 2-4 ) menunjukkan nilai RS  yang perlu supaya ammeter membaca skala penuh untuk sebuah arus IO  dan sebuah pergerakan alat pengukur yang mempunyai resistansi  RM  dan arus koil  IMO  . Dalam kebanyakan ammeter yang dipakai di laboratorium, maka nilai  RS  dapat diubah ; masing-masing nilai khas RS   akan menghasilkan nilai  IO  yang berbeda. Maka, sebuah pergerakan alat pengukur yang diberikan dapat menyediakan sebuah ammeter dengan jangkauan berbagai skala arus.
    Perlu diperhatikan bahwa penurunan tegangan melalui  RM  dan  RS  adalah sama seperti ditunjukkan dalam Persamaan ( 2-2 ) diatas. Dalam Gambar 2-2,  RS  dan  RM  keduanya dihubungkan di antara simpul  a  dan simpul  b . Hubungan rangkaian bilamana untuk KLV mengharuskan tegangan melalui setiap elemen adalah sama, tak tergantung dari nilai-nilai elemen tersebut, dinamakan sebagai hubungan jajar ( parallel connection ) atau rangkaian jajar ( parallel circuit ).
Juga yang penting diperhatikan adalah kenyataan bahwa persamaan KCL disimpul  b  tidak digunakan. Jika kita menuliskan persamaan KCL di  b  , maka kita dapatkan bahwa persamaan tersebut adalah negatif dari Persamaan ( 2-1 ). Persamaan KCL di  a  dan  b  tidaklah bebas antara satu dengan yang lainnya, hanya saja satu diantaranya diperlukan untuk menjelaskan sifat rangkaian.
    Pergerakan alat pengukur dapat ditambah, seperti yang diperlihatkan Dalam Gambar ( 2-3 ) dibawah ini untuk membuat voltmeter :
Skematika rangkaian voltmeter
Gambar 2-3. Skematika rangkaian voltmeter.
Resistansi  RV   adalah seri ( series ) dengan  RM  karena KCL mengharuskan bahwa arus dalam setiap resistansi adalah identik. Pemasukan  RV  mengizinkan terjadinya penyimpangan skala penuh untuk nilai tegangan sebesar  VO   dan bukan untuk penurunan tegangan pengukur  VM  . Persamaan KVL yang bermula di  a  adalah :
( 2=5 )
( 2=5 )
Dengan subtitusi hubungan hukum Ohm untuk  RS  dan  RV  dalam Persamaan ( 2-5 ) maka akan menghasilkan :
( 2-6 )
( 2-6 )
yang, bila dipecahkan untuk  RV  , memberikan :

( 2-7 )
( 2-7 )
Nilai  RV  dalam Persamaan ( 2-7 ) adalah nilai yang perlu untuk mengubah galvanometer tersebut menjadi sebuah instrumen yang penyimpangan skala penuhnya terjadi untuk sebuah tegangan  VO  yang dikesan melalui terminal  a  dan terminal  b  . Voltmeter yang praktis mengizinkan nilai  RV  yang disesuaikan untuk mengakomondasikan suatu jangkauan skala tegangan.
skalamatika untuk sebuah Ohmmeter seri
Gambar 2-4. skalamatika untuk sebuah Ohmmeter seri.
    Rangkaian dalam Gambar 2-4 diatas melukiskan bagaimana galvanometer dapat digunakan untuk mengukur resistansi. Bila digunakan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2-4 diatas, maka rangkaian tersebut adalah sebuah ohmmeter ; karena resistansi yang tak diketahui  RX  adalah seri dengan pergerakan pengukur maka rangkaian tersebut seringkali dinamakan sebuah ohmmeter seri . Tujuan menggunakan  RO  adalah untuk membatasi arus dalam pengukur sampai  IMO  bila  RX  adalah nol, yaitu bila terminal  a  dan terminal  b  dihubung pendek ( short circuited ). Dengan  RX  dalam rangkaian, maka persamaan KVL adalah :
( 2-8 )
( 2-8 )
Dengan memecahkan Persamaan ( 2-8 ) untuk  IM  maka akan menghasilkan :
( 2-9 )
( 2-9 )
Dengan  RX   sama dengan  0 , maka Persamaan ( 2-9 ) direduksi menjadi Persamaan ( 2-6 ) dengan  VO  dibuat sama dengan  VB  sehingga  RO  ditentukan oleh Persamaan ( 2-7 ). Skala pada sebuah ohmmeter dikalibrasi dalam ohm, walaupun penyimpangan jarum penunjuk dihasilkah oleh arus  IM   dalam alat pengukur tersebut. Akan tetapi, skala tersebut tidaklah linear, karena arus yang dihasilkan tidaklah sebanding dengan  RX  . Dalam ohmmeter yang praktis, maka pirau dapat ditempatkan sejajar dengan alat pengukur untuk mengakomodasikan skala resistansi yang berbeda-beda. Seringkali, bila ketelitian dalam orde 3 sampai 5 persen diperbolehkan, maka ammeter, voltmeter, ohmmeter digabungkan dalam sebuah instrumen tunggal yang dinamakan multimeter .

Semoga bermanfaat.

0 Response to "Hukum-hukum Kirchhoff dan Pengukuran Arus, Tegangan, dan Resistansi"

Posting Komentar

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Sponsor

Translate

POPULAR POSTS

  • Pengertian IP ( Internet Protocol address )
        IP ( Internet Protocol address )  adalah deretan angka biner antara 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi unt...
  • Cara Membuat Terms Of Service ( TOS ) Pada Blog
    Cara Membuat Terms Of Service ( TOS ) Pada Blog Dalam artikel kali ini saya akan menjelaskan tentang bagaimana Caranya membuat Terms Of ...
  • SUMBER - SUMBER TAK BEBAS ( DEPENDENT SOURCES )
    SUMBER - SUMBER TAK BEBAS ( DEPENDENT SOURCES )  Golongan kedua yang penting dari sumber listrik dicirikan oleh kenyataan bahwa tegang...
  • Analisis Simpul
    Analisis Simpul     Analisis simpul adalah perumusan persamaan rangkaian bilamana dipilih sehimpunan variabel tegangan yang secara impl...
  • Membuat Bantal dari Bahan Kain Oscar
    Membuat Bantal dari Bahan Kain Oscar. - Dalam pembahasan kali ini saya akan menerangkan bagaimana caranya membuat sebuah Bantal dari bah...
  • RESISTANSI ( RESISTANCE )
     RESISTANSI ( RESISTANCE ) Elemen rangkaian yang digunakan untuk menyatakan disipasi tenaga paling lazim dijelaskan dengan mengharusk...
  • Pentingnya Membuat Disclaimer, Privacy Policy, Terms Of Service Sebelum Mendaftar Adsense
    Pentingnya Membuat Disclaimer, Privacy Policy, Terms Of Service Sebelum Mendaftar Adsense. Dalam artikel ini saya akan membahas tentan...
  • Cara Membuat Menubar Melayang Diatas Header
    Cara Membuat Menubar Melayang Diatas Header.  Kali ini saya akan menjelaskan bagaimana Cara Membuat Menubar Melayang Diatas Header . Sep...
  • SUMBER - SUMBER BEBAS ( INDEPENDENT SOURCES )
    SUMBER - SUMBER BEBAS ( INDEPENDENT SOURCES ) Setiap elemen yang dijelaskan dalam tiga bagian terdahulu yaitu Resistansi , Kapasitans...
  • Sedikit Contoh Ide Kreatif Dari Barang Bekas
    ' : *     * Penting : •Pacar Bekas Bukan Termasuk Untuk Dibuat Ide Kreatif Lainnya•

Kategori

Belajar Blogging (18) Dasar - Dasar Elektro Teknik (13) Design Template (6) Informatika (9) Internet (3) Kode Warna HTML (1) Komputer (7) Peluang Usaha Dan Bisnis (7) Tips dan trik Bisnis (2) Tips dan trik Blogging (17) Tips dan trik Wirausaha (4)
  • Home
  • About Us
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Terms Of Service
  • Contact Admin
Back to top!
Copyright (c) 2013 Blognya-mangobray. All Rights Reserved Template by CB Blogger. Powered by Blogger.